Kebangkitan dan pemain laga-laga
Respons yang hebat!
Banyak yang dipertaruhkan pada laga kontra Manchester City kemarin, terutama setelah kekalahan dari tim tamu Crystal Palace Sabtu lalu, namun akhirnya pasukan Antonio Conte berhasil menampilkan permainan yang profesional dan tajam dan berhasil mengembalikan kami ke jalur kemenangan.
Eden Hazard mendapat banyak pujian berkat dua golnya, namun di luar itu, seluruh anggota tim bermain fantastis, dan sebagai sebuah kesatuan, kami bertahan dengan brilian.
Nilai penting dari respons positif setelah mengalami kekalahan, terutama dalam tahap seperti ini, tidak perlu ditanggapi secara berlebihan, dan ini juga yang ditekankan oleh Antonio Conte dalam konferensi persnya pasca pertandingan.
Untunglah, dalam beberapa kekalahan kami di musim ini, tim mampu memberikan jawaban sempurna di laga berikutnya.
Kekalahan pertama kami di musim ini diderita di markas Liverpool September lalu, tapi empat hari kemudian, setelah tertinggal 2-0, kami bangkit dan berhasil mengalahkan Leicester di EFL Cup.
Setelah itu, di laga Premier League berikutnya, kami kalah di kandang Arsenal, namun perubahan taktik yang diimplementasikan kemudian memberikan rentetan kemenangan sebanyak 13 kali beruntun di liga. Bahkan ketika kami tersingkir dari EFL Cup di markas West Ham, kami tetap mampu meraih tiga poin di laga berikutnya, di Southampton.
Sebelum kalah dari Crystal Palace Sabtu lalu, kekalahan terakhir kami diterima di Tottenham awal Januari lalu. Segera setelah laga di White Hart Lane itu, kami langsung menang empat laga beruntun di dua kompetisi berbeda dan terus tak terkalahan di liga selama hampir tiga bulan.
Kemenangan kemarin juga membuat kami terhindar dari dua kekalahan kandang beruntun di liga untuk kali pertama sejak 2011, ketika tim ditangani Andre Villas-Boas. Setelah kalah 5-3 di Arsenal pada akhir Oktober, kami kemudian kalah 2-1 dari Liverpool beberapa pekan kemudian.
Yang menarik adalah, dengan empat laga kandang yang tersisa hingga akhir musim ini, kami belum pernah meraih hasil imbang di depan para suporter kami di kompetisi apa pun. Di luar kekalahan dari Liverpool dan Crystal Palace, kami selalu menang, termasuk tiga laga FA Cup kontra Peterborough, Brentford dan Manchester United.
Kekalahan pertama kami di musim ini diderita di markas Liverpool September lalu, tapi empat hari kemudian, setelah tertinggal 2-0, kami bangkit dan berhasil mengalahkan Leicester di EFL Cup.
Setelah itu, di laga Premier League berikutnya, kami kalah di kandang Arsenal, namun perubahan taktik yang diimplementasikan kemudian memberikan rentetan kemenangan sebanyak 13 kali beruntun di liga. Bahkan ketika kami tersingkir dari EFL Cup di markas West Ham, kami tetap mampu meraih tiga poin di laga berikutnya, di Southampton.
Sebelum kalah dari Crystal Palace Sabtu lalu, kekalahan terakhir kami diterima di Tottenham awal Januari lalu. Segera setelah laga di White Hart Lane itu, kami langsung menang empat laga beruntun di dua kompetisi berbeda dan terus tak terkalahan di liga selama hampir tiga bulan.
Kemenangan kemarin juga membuat kami terhindar dari dua kekalahan kandang beruntun di liga untuk kali pertama sejak 2011, ketika tim ditangani Andre Villas-Boas. Setelah kalah 5-3 di Arsenal pada akhir Oktober, kami kemudian kalah 2-1 dari Liverpool beberapa pekan kemudian.
Yang menarik adalah, dengan empat laga kandang yang tersisa hingga akhir musim ini, kami belum pernah meraih hasil imbang di depan para suporter kami di kompetisi apa pun. Di luar kekalahan dari Liverpool dan Crystal Palace, kami selalu menang, termasuk tiga laga FA Cup kontra Peterborough, Brentford dan Manchester United.
Hazard, yang seringkali dijuluki pemain untuk laga-laga besar, kembali membuktikan kehebatannya dengan penampilan yang super. Penampilannya jauh lebih baik dari sekedar dua gol yang diciptakannya, dengan salah satu momen di mana ia mempertontonkan kebolehannya saat melewati John Stones dan mendapat sorakan meriah dari penonton.
Orang-orang berkata pemain-pemain besar selalu menampilkan permainan terbaik di laga-laga besar, dan inilah yang dilakukan oleh Eden Hazard, yang sudah mencetak tiga gol ke gawang tim asuhan Pep Guardiola musim ini, serta mencetak gol di laga-laga penting melawan Manchester United dan Arsenal.
Hal ini mengikuti pola dua musim yang lalu, ketika kami berhasil menjuarai liga, ketika ia terpilih sebagai Pemain Terbaik Tahunan versi PFA dan FWA. Musim itu, pengaruh yang ia berikan saat melawan tim-tim papan atas sangatlah besar. Ia mencetak satu-satunya gol saat meraih kemenangan penting atas tim tamu Manchester United, memecah kebuntuan saat mengalahkan Arsenal dan menjebol gawang Tottenham baik di kandang maupun tandang. Pemain asal Belgia itu juga menciptakan assist untuk gol-gol kami saat menghadapi Manchester City.
Sumber : http://indo.chelseafc.com/news/latest-news/2017/04/bouncing-back-and-big-game-players.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar